Profil Sekolah

Hadirnya lembaga Penerbitan Advent di Cimindi pada bulan April 1954, membuat jemaat Advent Cimindi semakin bertumbuh. Karyawan yang dalam hitungan puluhan menjadi berpuluh-puluh, membawa anggota keluarganya bermukim di sekitar Cimindi dan mereka membentuk Jemaat Advent Cimindi yang beranggotakan kebanyakan dari karyawan IPH. Setiap Sabat mereka berkumpul di “aula” IPH (yang kini menjadi kantor bagian marketing) yang dapat menampung sekitar 50 orang. Jemaat ini pun berinisiatif membuat sekolah gereja sekitar tahun 1965 dengan difasilitasi oleh IPH. Dari bangunan yang sederhana, Sdr. J. U. Lontaan menjadi guru kepala atas tiga kelas (satu sampai tiga) menurut kesaksian Tatang Sumardi yang menjadi murid pertama di SD Advent ini tepatnya tahun 1965 Setahun kemudian Romulus Tampubolon menjadi guru di sekolah ini. Sementara pada tahun 1967 Lontaan digantikan oleh ibu Suartiningsih-Klein, isteri Rudi Klein yang karyawan IPH. Angkatan pertama yang mengikuti ujian negeri (1969) dan lulus semuanya.

Tahun 1968 adalah  tahun pertama sekolah cimindi memgirim anak didiknya untuk mengikuti ujian nasional bergabung dengan SD negeri yang ada di Cibeureum, Cimindi, dengan kelulusan 100%.

Tahun 1969 atas inisiatif pimpinan IPH dan gereja IPH, diadakan penggalangan dana untuk membangun sekolah yang lebih permanen dengan 3 ruangan kelas, kantor guru dan kepala sekolah dan juga wc untuk guru dan murid dan bertempat di tanah milik IPH (tanah yang digunakan hingga sekarang). pada tahun 1969 ruangan chapel IPH (sekarang adalah ruangan sirkulasi buku) digunakan juga untuk kelas 5 dan kelas 6 yang akan menghadapi ujian nasional. Saat itu ada 3 orang kelas 5 dan 2 orang kelas 6, dan puji Tuhan pada saat kami mengikuti ujian di SD negeri, kami lulus 100%.

Tahun 1969 bapak Romulus Tampubolon pindah ke Pendidikan Advent Naripan dan diganti oleh ibu Walean. Selama bertahun-tahun fasilitas ruangan dipinjamkan IPH sampai pada akhirnya Sekolah Dasar Advent ini berusaha memperbaiki bangunan mereka. Bahkan lokasi bangunan yang sekarang adalah milik IPH, yang menurut peraturan organisasi, bahwa sebuah lembaga tidak boleh digabungkan dengan lembaga lain (sehingga klinik yang ada dibelakang sekolah pun) ditutup pada tahun 70-an. Sekitar penghujung tahun 70-an masalah keberadaan sekolah ini pun dipersoalkan. Sebidang tanah di seberang jalan raya (di dekat pohon bambu) sudah diperoleh tanah (tetapi tidak disetujui warga tetangga kehadiran sekolah Kristen di sana) sehingga tanah itu digantikan dengan tanah di belakang perumahan tentara tempat berdirinya dua rumah dinas IPH. Sekolah Dasar Cimindi bertumbuh dengan cepat pada tahun 80-an dan 90-an, dengan ditingkatkannya jenjang pendidikan SMP Tahun 1978 dan SMA.tahun 1982  Seiring dengan kemajuan itu, di bawah Mission, pendidikan sekolah menengah dan lanjutan berjalan dengan baik, dengan gedung yang bertingkat dan murid yang ratusan jumlahnya. Para pendidik awal di sekolah ini, yang merupakan perintis untuk beberapa jenjang pendidikan, ialah Ibu Walean, W. Hutapea, B. Bangun, dan lain-lain penerusnya, yang berkarya terutama dalam pembangunan fisik dan tingkat akreditasi yang setara dengan pendidikan SD-SMP-SMA umum.

Dekade 2000-an ini merupakan tantangan besar kepada para guru untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Kalau dahulu guru relawan, istri dr. B. Supit, istri R. B. Matahari serta istri W. Walean.

Sekolah ini selalu mendapatkan penilaian sebagai bentuk mengukur nilai sekolah, baik standar internasional melalui Akreditasi “AAA” dan Akreditasi Nasional oleh BAN-SMA dengan nilai “A” (Amat Baik). Sejak sekolah ini berdiri telah mengalami pergantian kepemimpinan

Sekolah ini didirikan dengan tujuan mengabarkan injil ke seluruh dunia, dengan mempersiapkan anak-anak untuk generasi Bangsa yang memiliki karakter yang beriman, Takwa, Jujur dan Setia dengan Motto: “Takut Akan Allah adalah permulaan Pengetahuan dan Hikmat”